Perspektif
Akuntansi Biaya untuk Pemerintah
CHAPTER 1 – PENDAHULUAN
Lingkup Pembelajaran
Akuntansi biaya dipandang sebagai
kegiatan yang memberikan informasi tentang biaya dan data yang berkaitan untuk
memenuhi kepuasan manajemen dalam kebutuhan pengambilan keputusan. Pandangan
atas akuntansi biaya menjadi basis dalam pembelajaran ini, namun ruang
lingkupnya dibatasi hanya untuk perspektif pemerintahan.
Kebutuhan akan Pembelajaran
Walaupun banyak kesamaan antara
sektor publik dan privat, banyak isu dalam akuntansi biaya pemerintah yang
masih belum dapat ditangani secara komprehensif pada literatur yang sudah ada.
Kebutuhan untuk mengatasi masalah tersebut dan memberikan perspektif pemerintah
sangat diutamakan dalam upaya pemerintah menghadapi pemangkasann anggaran dan
memenuhi kebutuhan peningkatan layanan.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dasar dari pembelajaran ini
adalah memberikan bekal kepada pegawai keuangan pemerintah dengan sarana yang
dapat digunakan dalam memajukan akuntansi biaya di negaranya, antara lain memberikan
penjelasan bagaimana akuntansi biaya dapat digunakan dalam membantu pemerintah
pada proses manajemen dan memberikan pemahaman terhadap berbagai konsep biaya
yang digunakan pada proses akuntansi biaya.
CHAPTER 2 – PENGGUNAAN AKUNTANSI BIAYA DALAM PEMERINTAHAN
Penganggaran
Penganggaran adalah sebuah perncanaan
dan mekanime pengendalian yang memiliki peran utama dan penting dalam suatu
pemerintahan. Alasannya adalah kebutuhan untuk mengalokasikan sumber daya
kegiatan-kegiatan yang memiliki beragam tujuan dan sebagian beras berorientasi
pada tidak mengambil keuntungan. Anggaran dapat diformulasikan dan menganut
basis kas atau akrual.
Pengendalian dan Pemangkasan Biaya
Pada sektor privat, informasi biaya
dapat digunakan untuk mengendalikan dan memangkas biaya. Namun, pemerintahan
biasanya tidak memiliki profitabilitas dan tujuan pengembalian investasi dalam
kegiatan-kegiatannya. Pemerintahan memiliki kelemahan dalam insentif secara
ekonomis dalam mengatur biaya. Manajemen dalam pemerintah harus mengambil
inisatif untuk menganalisis perilaku biaya dan mengambil langkah yang
diperlukan untuk menghindari inefisiensi.
Penentuan Harga, Biaya, dan Reimbursement Antar Unit
Biaya merupakan elemen penting dalam
proses pengambilan keputusan untuk menentukan harga dan biaya dari barang dan
jasa yang diberikan oleh pemerintah. Biaya sering menjadi dasar dalam penentuan
harga transfer antar unit pemerintah. Ketika pemerintah terlibat dalam kegitan
komersial, konsep sektor privat akan penentuan harga akan sangat relevan
sehingga harga pasar dapat menjadi faktor penentuan daripada harga perolehan.
Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja menggunakan baik
ukuran finansial maupun nonfinansial, dan akan lebih efektif apabila keduanya
saling berkaitan. Akan tetapi biaya itu sendiri dapat diukur dengan kinerja
finansial. Ketika biaya dikaitkan dengan pengukuran efektivitas, hal tsb dapat
menunjukan efektivitas biaya. Pengukuran kinerja pada pemerintahan dapat
disamakan dengan pengukuran profitabilitas pada sektor privat.
Evaluasi Program
Biaya dari program pemerintah jika
digabung dengan pengukuran kinerja yang mumpuni dan dilaporkan kepada publik
dapat membantu publik dan badan legislatif untuk mengevaluasi program tersebut.
Biaya dari suatu program merupakan faktor pengambilan keputusan kebijakan yang
berkaitan dengan kewenangan, pengembangan, dan penghentian program tersebut.
Pilihan Keputusan Ekonomis
Berbagai pembelayaran terhadap biaya
dapat membantu untuk memutuskan apakah menerima atau menolak suatu proyek modal
pemerintah, melanjutkan atau menghentikan sebuah layanan, atau membuat kontrak
dengan pihak ketiga.
Seberapa Luas Akuntansi Biaya Digunakan?
Penggunaan akuntansi biaya bergantung
pada tujuan dari berbagai macam organisasi pemerintah. Banyak negara yang telah
menerapkan akuntansi biaya dalam pemerintahannya. Hal tsb didorong dengan
kebutuhan dalam menghadapi meningkatnya hutang, pemangkasan anggaran, dan
kritik masyarakat atas manajemen pemerintah. Penggunaan akuntansi biaya kadang
digabung dengan penerapan basis akuntansi akrual dan penganggaran berbasis
biaya.
Penyebab Meningkatnya Penerapan Akuntansi Biaya
Karena pengambilan keputusan dalam
pemerintah mengikuti tekanan politik, bagaimana ukuran kinerja dilaporkan dipandang
sebagai ukuran yang mempengaruhi pertumbuhan dimana akuntansi biaya diterapkan.
Menghubungkan biaya dengan output dalam program pemerintah tidak lebih sulit
dibandingkan dengan menghitung biaya produk atau jasa dalam sektor privat.
Perkembangan Implementasi Akuntansi Biaya
Pemerintah yang menerapkan basis
akuntansi akrual harus mampu untuk mengembangkan informasi manajemen biaya
melalui informasi analisis biaya pada catatan keuangan. Pemerintah belum
menerapkan sistem biaya penuh dapat mengembangkan sistem biaya berdasarkan
biaya penuh dan merekonsiliasi hasilnya dengan laporan akuntansi keuangan.
CHAPTER 3 – KONSEP DASAR DAN PROSES BIAYA
Konsep Biaya Harus Merefleksikan Tujuan Informasi
1. Biaya Penuh (Full Cost)
Digunakan
dalam pengendalian dan pengurangan biaya, sering juga digabungan dengan
informasi biaya marjinal. Biaya penuh dapat dihubungkan dengan pengukuran
kinerja dan evaluasi program.
2. Biaya yang Dapat Dikendalikan
(Controllable Cost)
3. Biaya Marjinal (Marginal Cost)
Fokus kepada
biaya variabel atau bagaimana output dari biaya atau aktivitas akan berubah
jika tingkat spesifik dari suatu aktivitas bertambah atau berkurang.
4. Biaya Tambahan dan Diferensial
(Differential and Incremental Cost)
Digunakan
dalam keputusan privatisasi dimana biaya yang dihindari dan yang terjadi karena
perubahan dalam aktivitas diukur menggunakan akuntansi biaya.
5. Biaya Peluang (Opportunity Cost)
Adalah nilai
yang harus dikorbankan demi mendapatkan suatu hasil.
6. Biaya Kontrak (Contract Cost)
Ketika
informasi biaya untuk tujuan tertentu diperlukan berdasarkan ketentuan dari
sebuah perjanjian dengan pihak lain,
nilai yang digunakan akuntansi biaya adalah turunan dari ketentuan pada kontrak
atau suatu rumus.
Proses untuk Menentukan Objek Biaya, Mengklasifikasikan Biaya, dan
Membebankan Biaya ke Objek Biaya
1. Menentukan Objek Biaya
Objek biaya adalah setiap item yang
memiliki biaya untuk diukur.
2. Mengklasifikasikan Biaya
- Tetap
vs Variabel
- Langsung
vs Tidak Langsung
- Produksi
vs Nonproduksi
- Controllable
vs Non-Controllable
3. Membebankan Biaya
Pemilihan
objek biaya dan klasifikasi biaya berpengaruh bagaimana biaya dibebankan ke
objek biaya. Persamaan dalam proses pembebanan biaya dapat menggunakan
persamaan
C = R x Q
C = Biaya sumber daya
R = Biaya sumber daya per unit
Q = Jumlah sumber daya
CHAPTER 4 – AKUNTANSI BIAYA DAN AKUNTANSI KEUANGAN
Konsistensi dan Inkonsistensi Informasi
Inkonsistensi
antara nilai yang dihasilkan menggunakan sistem akuntansi keuangan dan yang
digunakan pada akuntansi biaya dapat terjadi. Dalam basis akrual juga mungkin
terdapat inkonsistensi. Hal ini mungkin disengaja apabila pemerintah memiliki
tujuan berbeda pada akuntansi biaya dibandingkan dengan pelaporan keuangannya.
Kebutuhan akan Rekonsiliasi
Ketika ada inkonsistensi
antara sistem akuntansi biaya dan sistem akuntansi keuangan, rekonsiliasi
diperlukan. Tanpa rekonsiliasi, kemungkinan besar terjadi kesalahpahaman dan
hilangnya kredibilitas dari informasi biaya yang disajikan.
Standar Akuntansi Keuangan
Standar
akuntansi keuangan mengatur arus biaya kepada laporan operasi. Walaupun
pembahasan standar IASC mengikuti ketentuan properti, PPE, persediaan, dan
biaya terkait aset, standar lainnya juga mempengaruhi arus dari biaya.
Pertanyaan tentang Penerapan Standar Akuntansi
Keuangan
·
Nilai
Wajar. Mengapa menggunakan biaya
perolehan daripada nilai wajar?
·
Net
Realizable and Recoverable Values. Kenapa
mengurangi biaya perolehan yang terjadi untuk menurunkan Net Realizable atau
Recoverable Values?
·
Deferred
Maintenance. Kenapa tidak memasukkan
biaya pemeliharaan tangguhan pada biaya yang diakui?
·
Transaksi
Pihak yang Berhubungan. Daripada
mendasarkan biaya pada harga yang ditetapkan dalam transaksi antar departemen
pemerintah (pihak yang berhubungan), kenapa tidak mengakui biaya penuh yang
terjadi?
·
Mengecualikan
Biaya Tertentu. Kenapa tidak menggunakan
standar biaya keuangan yang komprehensif untuk menentukan biaya dari objek
biaya berupa persediaan dan PPE daripada menerapkan standar akuntansi yang
secara khusus mengecualikan jenis biaya tertentu?
·
Bunga
pada Modal yang Dipekerjakan. Haruskah
bunga pada modal dipekerjakan dalam persediaan yang dipegang dan PPE diakui
sebagai biaya?
·
Aset
Budaya. Apakah ada biaya pemerintahan
khusus untuk memperoleh aset yang dapat diakui beban?
·
Suber
Daya Natural. Haruskah saham yang
dimiliki pemerintah pada sumber daya natural dinilai, dan nilai penjualan
dilaporkan sebagai biaya?
CHAPTER 5 – PERSYARATAN SISTEM
Dalam
mendesain suatu sistem biaya, tujuan utamanya adalah untuk mnggunakan konsep
dan proses akuntansi biaya secara sistematis untuk memuaskan tujuan informasi
manajemen. Karena itu, persyaratan sistem butuh dibangun untuk:
·
Informasi
– Jenis data apa yang dibutuhkan agar
sistem dapat beroperasi?
·
Fungsi
– Bagaimana data akan digunakan untuk
menghasilkan informasi biaya yang diinginkan?
·
Integrasi
– Bagaimana sistem biaya akan sesuai
dengan keseluruhan sistem informasi?
·
Keamanan
– Bagaimana sistem dilindungi dari
kesalahan ketersediaan, kerahasiaan, dan integritas.
Setelah
persyaratan sistem dibangun, maka akan mungkin untuk memilih jenis sistem yang
sesuai dengan persyaratan yang ada dan memilih perangkat keras dan perangkat
lunak yang memadai.
Jenis-Jenis Sistem
Process costing mengakumulasikan biaya berdasarkan masing-masing proses
sub-unit dan kemudian berdasarkan outputnya. Output dari suatu sub-unit menjadi
input dari sub-unit selanjutnya di dalam alur produksi atau menjadi bagian dari
output produk akhir.
Job order costing mengakumulasikan dan membagi biaya ke dalam projek
atau pekerjaan berbeda-beda. Sumber daya yang digunakan diidentifikasi dengan
kode pekerjaan ketimbang dengan proses. Metode ini digunakan untuk operasi yang
menghasilkan produk-produk khusus yang berbeda dalam durasi, kompleksitas, atau
inputnya.
Activity based costing (ABC) membebankan biaya ke output melalui
berbagai masvam aktivitas yang dilakukan organisasi. Empat langkah dalam
mengimplementasikan ABC adalah:
- Mengidentifikasi
aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan output
- Membagi
sumber daya ke dalam aktivitas
- Mengidentifikasi
output pada aktivitas yang dilakukan
- Membebankan
biaya aktivitas ke output
CHAPTER 6 – LAPORAN BIAYA
Persyaratan Sistem Untuk Laporan Biaya Periodik
Manajemen mungkin tidak mengetahui
informasi biaya apa yang mereka butuhkan. Dalam membangun persyaratan sistem
pengguna informasi harud ditanyakan mengenai informasi apa yang mereka butuh.
Salah satu caranya adalah menunjukkan kepada pengguna berbagai jenis model
laporan biaya yang mencerminkan persyaratan sistem sementara.
Jenis Laporan Biaya Periodik
1. Pelaporan Standar, hierarki terhubung
2. Pelaporan standar dengan berbagai
fitur dan lebih banyak penjelasan
3. Laporan biaya individual
Generalisasi tentang Laporan Biaya Manajemen Reguler
Laporan biaya manajemen harus:
1. Menyajikan biaya output
2. Mengidentifikasi biaya controllable
untuk setiap organisasi yang terlibat dalam memproduksi output
3. Menyajikan detail yang memadai untuk
menyiapkan manajemen untuk mengembangkan masalah
4. Relevan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan anggaran
CHAPTER 7 – ISU-ISU MANAJEMEN SENIOR
1. Menetapkan tujuan dan strategi
implementasi
2. Penggunaan akuntansi biaya dalam
penganggaran
3. Mendefinisikan informasi biaya yang
dibutuhkan dan konsep biaya yang digunakan
4. Pelaporan akuntansi biaya
5. Integrasi sistem
Pendekatan untuk mengatasi isu-isu
tersebut:
1. Upaya edukasi
2. Re-engineering proses bisnis
3. Studi oleh pengguna atau ahli
4. Perencanaan dalam tingkat unit
operasional
5. Pelatihan staf
6. Keterliatan berkelanjutan
7. Implementasi dapat menjadi proses
yang panjang
8. Aktivitas pendukung
9. Pemantauan
Implementasi akuntansi biaya yang
sukses memerlukan partisipasi manajemen senior. Hanya manajemen senior yang
dapat menetapkan tujuan dan menjawab pertanyaan bagaimana akuntansi digunakan,
informasi apa yang disediakan di daam laporan, dan perubahan sistem apa yang
paling memadai. Staf keuangan dan berbagai macam level manajemen operasional
harus terlibat untuk memastikan bahwa manajemen senior memiliki informasi dan
saran untuk membuat keputusan. Manajemen senior mempunyai peran yang
berkelanjutan di dalam implementasi.
Comments
Post a Comment